Thursday, September 15, 2005

Roket dan rudal Indonesia...????

Kutipan:
Dikirim oleh guruh
Benar, sangat benar.
Militer yang kuat adalah kunci untuk menentukan masa depan Negara. Militer yang lemah adalah kunci dipermainkan. Tapi fokus ini tidak menjadi prioritas, atau tepatnya belum menjadi prioritas, karena memang dirasa oleh para pemimpin kita tidak (atau belum) perlu. Kita perlu katalisator, pemercepat, pengganti prioritas. Amerika melakukannya dengan menciptakan terror palsu di seluruh dunia sehingga mereka merasa berada didalam keadaan perang terus, sehingga industri militer mereka tetap mendapat perhatian khusus.


Klo kata para ortu, semasa 10 tahunan menjelang jatuhnya rejim Soekarno kita juga pernah punya doktrin Revolusi Belum Selesai. Pada era itu segala macam sumpah serapah produk dari budaya impor negara sosialis/marxis/leninis dan sejumlah is is lainnya bertebaran dibumi Nusantara seperti slogan2 Ganyang Ma&aySia yang menjejali kuping pemuda 24/7. Pokoknya yang nikmat cuma para kapbir, setankota n setandesa.
Tentu saja suasana kehidupan bernegara menjadi meriang panas dingin setiap saat.
Sayangnya ambisi teritorial ini kudu nyungseb di drama suksesi nasional 1968.
Sementara teknologi Lapan cuma sebatas bentang asap putih diangkasa raya.
Maka sekaranglah saatnya, kita memang mampu kok kenapa kudu impor balistik.

No comments: