Thursday, September 15, 2005

MyQ Ente apa MyQ Inco.

Colenak.
Ada 5 orang remaja putri datang ke warung bakso buat konsultasi.
Para putri Bandung ini ingin mencari nafkah halalan thayyiban.
Asal bisa padat karya minim modal dan peralatan.
Para cantik rata2 pendidikan SMA gak kul karena tiada biaya.
"Weleh weleh, desi naik pangkat jadi konsultan bisnis nih."
Goda Nuri sambil menambahi isi kemasan bumbu bakso.
Desi ingat kemarin teh Fedya pernah ngasih bumbu colenak yang harum segar.
Katanya sih buatannya sendiri sebagai sweeties di restauran yang dikelolanya.
Walah kok aneh para putri Bandung ini sama colenak aja gak tahu.
"Pernah dengar sih Des. Cuma yang kayak apa kami betul2 gelap deh."
Kekeh mereka saling pandang sambil malu2 mpus. Meoooonnngggg.
Kami ajak semuanya ke abah ambu untuk saling berkenalan.
Sekalian mo numpang telepon buat kontak teh Fedya.
Setelah tersambung ke siteteh unit telepon kupindah ke mode hands-off.
Semua penjelasan siteteh kami catat sebagai pegangan dalam ujicoba.

Singkat ceritera Fitri anak Solo awak bakso dan Vidy calon awak colenak langsung berangkat ke pasar Lontar buat membeli 10 kilo tape satelit, 1 loyang bakaran sate, 3 kilo gula merah, 5 butir kelapa parut, 2 butir jeruk nipis berikut 5 lembar daunnya.
Bumbu penyedap secukupnya : serbuk vanilie, kayumanis kulit (cinnamon), mentega.
Sementara dirumah kami menyiapkan tempat bakaran sate yang asih baru.
Arang kayu sudah disiapkan saja, tinggal dibakar sampai membara.

Pertama dibikin adalah bumbunya berupa adonan 5 butir kelapa parut yang digodog bersama 2 kilo gula kelapa yang merah. Sisa gula yang sekilo buat cadangan buat nambah klo kurang legit. Setelah ambu menyatakan okeh, Susi menyiapkan bara api lalu menempatkan bakaran diatasnya. Setelah yaqin tak tercium bau minyak tanah yang digunakan buat menyulut api. Maka 5 batang tape yang telah diambil uratnya dibakar diatas bara api. Kemudian dibolak balik sambil diolesi mentega. Hemhh baunya sedap.
Setelah tampak setengah hangus, tape diangkat lalu diiris iris sambil dipindahkan kedalam 5 piring dessert lalu keatasnya dituangkan adonan bumbu gula kelapa yang harum.
Setelah diaduk sesaat lalu dimakan. Aduh rasanya sedap sekali meski sambil berdehem.
Seharusnya sebelum menyantap colenak sebaiknya minum dulu seteguk air.
Setelah melihat jempol Abah dan ambu terangkat dengan muka manis, kami memutuskan unyuk ujicoba menjual numpang di warung bakso. Selama 5 jam saja ujicoba dagang colenak tampaknya laris manis tanjung kimpul. Colenak kami jual Rp. 3.500,- per pisin.

Alhamdulillah.
Berarti harapan dan cita2 5 mojang Bandung buat ikutan ngais rejeki Allah SWT itu mulai besok pagi sudah bisa diwujudkan dengan Basmallah.
Barang kali masih ada kelompok remaja yang mau ikutan ngalap rezeki Allah silahkan saja laksanakan dengan istiqomah sambil lakukan ujicoba mencari rasa yang sesuai dengan pangsa pasar dimana saja berada. Bumbu penyedap bisa variatif kok.
Klo ada MyQers yang punya masukan berupa resep pembuatan penganan ringan aseli kedaerahan yang bisa dijadikan syariat buat mencari nafkah. Silahkan tulis disini.
Mana tahu akan bermunculan lagi seputih melati semerah delima seharum tanjung, para MyQ Inco baru diseluh persada Nusantara tercinta kita.
Kami mengharapkan tulisan perihal membuat Ladu dari Tasikmalaya, Jipang dari Pandeglang, bugis ketan hitam dari Kuningan, wingko dari Babat, jenang dari Jogya.
Dan lain lain sebagainya. Wassalam, mari istiqomah tingkatkan ukhuwah.

No comments: