Saturday, October 01, 2005

penyuluhan oleh myqers

10 Sep 2005, 13:55:08 #28
SyamilAdnantya
MyQer


Tgl. Bergabung: 19 Apr 2005
Lokasi: **AYO, DUKUNG KAMPANYE POSTINGAN BERMUTU !!!!**

Posts: 209

baru 27 tanggapan. Sepi..

(sedih.., mana para provokator ?!)
saya coba posting ulang, tentang kasus yang terjadi di Kuningan (kuningan itu dimana sih ? sebelah mana bogor ? Ana buta peta banget nih..)

isi kasusnya sebagai berikut:

"Seorang wanita yang dikenal masih lajang tiba2 pulang dalam keadaan hamil tua.
Dia datang sendirian sambil membawa buntelan, sedikit uang dan sejumlah airmata.
Rupanya wanita ini telah kena tipu permainan nikah bodong dari para buaya kota.
Semasa di Kuningan desi telah 3 kali menyaksikan korban peristiwa serupa ini.
Para gadis sering tergiur untuk mencari penghidupan dikota besar seperti Jakarta.
Cita2nya luhur, untuk membantu kehidupan ortu bantu sekolah adik2 dan beli tv.

Mereka yang lalu tinggal dirumah rumah kontrakan kumuh bisa saja jatuh ke para buaya kota yang lalu memacarinya dengan segala cara. Jurus terakhir katanya dengan nikah bodong. Agar meyakinkan pernikahan dilakukan di mesjid lingkungan. Didandani sebagaimana laiknya pengantin putri dan pernikahan dilaksanakan oleh 'petugas KUA'.

Semua persyaratan pernikahan tersedia, kecuali wali yang diatur tampilannya oleh salah satu teman calon suaminya yang mengaku sebagai kakak kandung mempelai putri.
Setelah diperiksa data2 lalu dilaksanakan upacara pernikahan sebagaimana mestinya.
Kemudian dilakukan tasyakuran seadanya langsung ditempat (masjid itu).

Drama ini baru ketahuan setelah 'isteri' hamil tua lalu diantarkan 'suami' sampai keterminal terakhir dekat rumah ortu, lalu dipulangkan duluan dengan alasan 'suami' belanja dulu ke pasar/toko untuk membeli perbekalan menghadap keluarga 'mertua'. Begitu 'sang isteri' bergerak kearah kediaman ortunya maka 'sang suami' langsung raib.
Afwan, menurut data penelitian partikelir para pelaku kebanyakan profesi supir angkutan umum. Tetapi kian lama pelakunya bisa lelaki siapa saja asal punya modal seperlunya.
Selagi SMA desi sering konsultasi di baledesa membantu melakukan penyuluhan kepada para lajang yang mau mencari pekerjaan kekota besar.
Tapi banyak juga yang lolos.

Menurut myqers apa yang seharusnya bisa kita lakukan untuk mencegah jatuh korban serupa lebih banyak lagi? Perlukah kita memberikan penerangan dengan mendatangi tempat kosan atau rumah kontrakan bekerjasama dengan pemerintahan setempat? Bukankah kegiatan ini bisa menjadi ajang memasyarakatkan MyQ, sekaligus me-MyQ-kan masyarakat? Tuliskan opini myqers semua ya, agar bisa beroleh banyak data. Wassalam.

dikirim oleh: nokdesi
thread lengkapnya disini

No comments: